Pages

SISTEM KOORDINASI PADA HEWAN

Eksteroseptor

Eksteroseptor memberi informasi kejadian-kejadian pada permukaan tubuh hewan. Eksteroseptor adalah suatu alat penerima rangsang dari luar, misalnya bila kita digigit nyamuk atau dihinggapi serangga. Kita dapat mengetahui langsung tempat nyamuk itu menggigit dan serangga hinggap. Dengan secara refleks kita akan melakukan respon terhadap bekas gigitan tadi misalnya menggaruk bekasnya.
Indra peraba dan tekanan diketahui sebagai indera dirasakan oleh ujung-ujung saraf pada folikel-folikel rambut yaitu ujung-ujung saraf Merkel’s dan Paccini. Ujung saraf Paccini yang berbentuk ovale adalah reseptor tekanan.
Ujung saraf Merkel, Paccini dan Meisner disebut juga mekanoreseptor karena bisa menyampaikan rangsang yang disebabkan oleh rangsangan mekanis. Ujung-ujung saraf Ruffini berguna sebagai reseptor panas. Dengan ujung saraf ini kita bisa mengetahui perubahan temperatur pada permukaan kulit terutama panas. Reseptor yang demikian disebut juga termoseptor. Reseptor untuk merasakan sakit ini merupakan ujung-ujung saraf yang tersebar di seluruh tubuh.

Proprioseptor

Informasi mengenai kedudukan tubuh dan lender dirasakan oleh propriseptor. Proprioseptor terdapat pada empat otot (otot lurik), pada tendon otot, pada selaput pembungkus otot berupa ujung saraf Paccini dan pada sendi. Proprioseptor merupakan suatu mekanoseptor. Proprioseptor penting untuk mengatur koordinasi aktifitas otot.

Interoseptor
Interoseptor menyampaikan informasi mengenai kejadian-kejadian di dalam tubuh. Di dalam tubuh hewan banyak reseptor yang secara konstan menyampaikan informasi tentang keadaan alat-alat dalam seperti jantung, paru-paru, pembuluh darah dan informasi tentang lingkungan dalam seperti kadar glukosa darah, konsentrasi ion, dan PH kepada saraf pusat. Semua reseptor diatas termasuk kedalam interoreseptor.
Selain interoseptor juga terdapat interoseptor khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan. Letaknya pada telinga dalam yang disebut Labirin. Labirin terdiri atas alat keseimbangan untuk merasakan gerakan kepala yaitu saluran-saluran semisirkuler dan alat untuk mengetahui kedudukan kepala yaitu utrikulus dan sakulus.

Fotoreseptor
Hampir semua hewan mempunyai kapasitas untuk merespon terhadap cahaya. Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dan organ visual dari hewan memperlihatkan perbedaan sensitifitas terhadap gelombang cahaya yang berbeda. Disamping memperlihatkan sensitifitas teerhadap cahaya, kebanyakan hewan telah mempunyai organ penglihatan yang baik yaitu mata. Mata atau titik mata ditemukan pada Platyhelminthes, Nematelminthes, Annelida, Molluska, Arthropoda dan semua Vertebrata. Mata dibangun oleh sel-sel fotoreseptor yang menerima kualitas cahaya tertentu seperti intensitas dan warna.

Struktur retina
Retina merupakan lapisan yang sangat halus dan sangat sensitif terhadap cahaya. Retina menangkap bayangan dari obyek dari luar dan meneruskan kesan tersebut ke pusat penglihatan pada korteks serebral. Sebelum cahaya sampai pada lapisan reseptor (sel kerucut dan batang) terlebih dahulu harus menembus melewati kornea, aqueous humour, lensa , vitreous humour dan lapisan retina. Lapisan reseptor mempunyai suatu daerah yang disebut fovea yang hanya berisi sel-sel kerucut.
Penyebaran sel-sel kerucut dan sel batang pada retina mata tidak merata. Pada manusia mulai dari fovea ke bagian tepi dari retina jumlah sel kerucut makin berkurang sedang sel batang makin bertambah. Pada hewan malam retina terutama berisi sel-sel batang. Sebaliknya hewan yang aktif pada siang hari retinanya berisi sel kerucut. Sel-sel batang sangat penting untuk penglihatan pada waktu cahaya berkurang tapi tidak dapat melihat warna. Pigmen yang sensitif terhadap cahaya yang terdapat pada sel batang akan terurai oleh cahaya yang terdapat pada sel batang akan terurai oleh cahaya dan dibentuk kembali waktu gelap. Karena regerasinya lambat maka fotosintesis sel batang secara berangsur bertambah di tempat yang gelap.
Sel kerucut sangat penting untuk penglihatan di waktu terang dan dengan adanya sel-sel kerucut kita dapat melihat zat warna. Sel-sel kerucut memerlukan cahaya terang agar dapat berfungsi. Pada fovea atau bintik kuning hanya terdapat sel-sel kerucut dan tiap sel dihubungkan dengan satu serabut saraf. Sel kerucut juga mempunyai pigmen yang sensitive pada cahaya. Terdapat tiga macam pigmen, salah satu yang telah dapat diketahui adalah iodopsin. Terdapat tiga type sel kerucut yang peka terhadap sinar merah, hijau dan biru.

1 komentar:

 

Blogger news

bisnis

Blogroll

bisnis